Yang Beda dari Tradisi Kopi Arab di Masjid Panjunan saat Pandemi Covid-19

Yang Beda dari Tradisi Kopi Arab di Masjid Panjunan saat Pandemi Covid-19

CIREBON – Masjid Merah Panjunan Kota Cirebon punya ciri khas takjil, yakni kopi arab. Namun, di tengah pandemi covid 19, tradisi ini mengalami penyesuaian.

Pengurus harian Masjid Panjunan, Nasirudin mengungkapkan, tahun ini tradisi Ramadan dapat kembali berjalan dengan baik. Takjil, buka puasa dan salat tarawih, juga jamuan untuk jamaah.

Meski diakui, ada perubahan saat ini terasa dari jumlah jamaah, juga protokol kesehatan.

Kemudian kopi jahe yang biasa disajikan saat buka puasa, sekarang diubah. “Jamuan kopi arab dihidangkan setelah salat tarawih. Untuk tajil hanya teh, dan makanan lainnya,” tuturnya.

Kopi arab sendiri, sebenarnya hanya sebutan. Ini adalah cara penyajian kopi yang dilengkapi rempah-rempah. Sehingga punya cita rasa yang khas.

Sebelum direbus, bumbu rempah-rempah direndam, lalu ditumbuk. Setelah air mendidih, bumbu dan kopi dimasukkan dan diaduk hingga kental.

Untuk penyajian, hasil rebusan disaring dulu agar ampas kopi dan bumbu tidak ikut tersaji. Perpaduan dari kopi, jahe, dan rempah lainnya membuat rasanya berbeda dengan sekadar kopi dan gula. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: